Sewaktu saya masih bekerja di perusahaan farmasi, suatu hari atasan saya memberikan tugas untuk melakukan pembayaran di bank. Ternyata begitu banyak orang yang sedang menunggu giliran untuk melakukan aktivitas di bank itu. Seperti biasa maka saya mencari tempat yang cukup nyaman dan mulai mengambil buku bacaan tentang kepemimpinan atau pengembangan diri yang selalu saya bawa kemanapun saya pergi. Ternyata saat itu saya lupa mempersiapkannya. Dan bahkan saya juga tidak membawa buku catatan kecilku. Saat itu saya seperti kehilangan sesuatu yang berharga. Ya, program pengembangan diri yang sedang saya buat, salah satunya adalah jangan sampai ada waktu yang terbuang begitu saja tanpa `bermain` (saya menyebutnya bermain kata lewat tulisan dan bacaan asyik). Memang biasanya saya bisa mendapatkan inspirasi dimana saja dan kapan saja. Dan tidak jarang saat orang begitu sibuk, saya bisa menuliskan 1 sampai 2 bahan materi untuk pelatihan pengembangan diri yang setiap minggu saya rancang. Bahkan hari-hari terakhir ini saya menikmati untuk menulis beberapa paragraf tentang pelajaran kehidupan yang saya peroleh setiap hari.
Salah satu kebiasaan kecil yang sangat merugikan kita adalah `lupa`. Dan bagi saya saat itu adalah sebuah kerugian besar. Akhirnya saya manfaatkan saat menunggu antrean di bank itu dengan membuat beberapa pesan singkat (sms) kepada beberapa teman untuk tujuan membangun komunikasi. Untung saja saya juga belajar bagaimana trik membuat kegiatan alternatif bila rencana awal tidak bisa dilakukan, tapi tetap saja saya seharusnya tidak lupa untuk membawa buku atau catatan kecil.
Kayaknya `lupa` adalah hal yang ringan, namun bila dikait-kaitkan dan ditelusuri secara mendalam, maka akan ada dampak yang sangat besar akan menimpa kita bila kita terbiasa dengan ini. Lupa adalah kebiasaan yang sangat buruk yang sangat merugikan diri kita sendiri dan mempengaruhi orang lain juga.
Kalo saya ingat sejak kecil, pengalaman `lupa` ini bisa menimbulkan depresi meski baik dalam taraf ringan sampai taraf tinggi. `Lupa` mampu mempengaruhi semua orang yang mengalami :
- Apa yang anda rasakan saat mengendarai mobil anda, namun di tengah perjalanan anda sadar, ANDA LUPA MEMBAWA STNK
- Apa yang anda rasakan saat menghadapi ujian tertulis di kampus, ANDA LUPA MEMBAWA KARTU UJIAN
- Apa yang anda rasakan saat mau membayar barang di kasir di pusat perbelanjaan, upps ANDA LUPA MEMBAWA UANG
- Apa yang anda rasakan saat pergi meninggalkan rumah, tiba-tiba tersadar ANDA LUPA MEMATIKAN KOMPOR DI RUMAH
- Apa yang anda rasakan saat tersadar LUPA MEMBAWA PESANAN YANG DIMINTA ATASAN ANDA
- Apa yang anda rasakan saat LUPA MEMBAWA CATATAN RAPAT UNTUK ANDA PRESENTASIKAN DI HADAPAN ATASAN DI KANTOR
- Apa yang anda alami saat LUPA MENYIMPAN DATA DI KOMPUTER SETELAH ANDA BUAT DENGAN SUSAH PAYAHNYA
Itu tadi hanya contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yang menyangkut diri pribadi. Dampaknya akan semakin meluas saat berhubngan dengan banyak orang, misalnya saja menyangkut perusahaan atau jalannya roda pemerintahan.
Apa ya jadinya kalo TUHAN `lupa` mengatur alam semesta ini, sehingga matahari bersinar terlambat? Wahh… gawat dehh..
Jadi sudah begitu jelas bahwa dampak `lupa` itu ternyata tidak ringan. Oleh karena itu mari setiap kita berusaha mampu me`manage` agenda kita dengan baik. Jangan sampai kebiasaan lupa itu menjadi hal yang biasa dan wajar. Setelah merenungkan dengan baik, saya sadar `lupa` itu hal yang tidak wajar dan harus ditinggalkan.
Terima kasih. Semoga mendapatkan pelajaran dengan tulisan ini.
(http://andreasagusw.wordpress.com/)
FOLLOW THE JURUGAN INFO TERBARU 2025 AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow JURUGAN INFO TERBARU 2025 on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram