-->

PARIWISATA

Ads

KATA MUTIARA

KESEHATAN

PELUANG USAHA

BUDAYA

DASAR-DASAR TEKNIK DIRIGEN

Conductor (bhs. Inggris) atau dirigen (bhs. Belanda) merupakan figur utama dalam kepemimpinan suatu kelompok musik, baik dalam hal vokal maupun orkestra. Menurut Listya Page 4 4 (2007:1) bahwa tugas seorang pengaba adalah untuk mewujudkan suatu keindahan musikal melalui kelompok paduan suara yang dipimpinnya.

Dirigen /Conductor adalah orang yang sangat bertanggung-jawab atas suksesnya sebuah penyajian musik atau paduan suara, dalam memimpin paduan suara atau kelompok ensambel lainnya harus jelas, tegas dan dapat dilihat oleh semua anggota kelompok yang dipimpinnya.

DASAR-DASAR TEKNIK DIRIGEN

Dirigen, konduktor, atau pengaba adalah orang yang memimpin sebuah pertunjukan musik melalui gerak isyarat. Orkestra dan paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen.

Seorang dirigen, sebelum pemain memulai sesuatu karya musik, harus mempunyai sikap berwibawa yang mengandung ajakan kepada seluruh pemain dan public untuk memusatkan perhatian. Cara berdiri harus dalam posisi tidak kaku. Kaki jangan terlalu merapat.Dirigen, konduktor, atau pengaba adalah orang yang memimpin sebuah pertunjukan musik melalui gerak isyarat. Orkestra dan paduan suara biasanya dipimpin oleh seorang dirigen.

SIKAP DIRIGEN (UMUM)

Sikap dirigen merupakan gabungan dari sikap tangan, tubuh dan juga ekspresi wajah. Dirigen harus memaksa penyanyi memperhatikan dirinya terutama gerakan tangannya. Dapatkah anggota koor melihat tangan dirigen? Dapatkah mereka melihat pada saat tangan ada di bawah? Sikap tubuh harus dalam posisi siap dan waspada, tidak terlalu kendor atau tegang. Selalu dalam keadaan waspada dan siap. Sikap yang yang santai atau tidak peduli gampang menular. Ekspresi wajah memberikan petunjuk kepada penyanyi apa yang diharapkan dari mereka. Seorang dirigen menggunakan kedua matanya untuk memelihara kontak dengan setiap penyanyi, sekaligus memegang kendali.

Dirigen pada dasarnya memberi pengarahan pada penyanyi sebelum penyanyi menyanyikannya, sehingga apa yang dilakukan koor sesuai dengan yang dikehendaki dirigen.

SIKAP TANGAN PADA POSISI SIAP


Penyanyi/organis harus dipersiapkan sebelum mulai dengan sikap siap. Sikap tangan seperti sedang memegang bola yang garis tengahnya selebar badan. Kedua telapak tangan menghadap ke bawah dengan jari-jari yang relaks. Kedua tangan pada jarak yang sama dengan badan anda. Sikap siap ini bervariasi tergantung dari karakter lagu yang akan dibawakan.

GERAKAN AWAL


Gerakan awal diperlukan saat mulai memberi aba-aba. Sebaiknya dipelajari setelah menguasai pola-pola dasar dan dapat melakukannya tanpa ketegangan. Gerakan awal harus dipelajari dan dipakai, jangan lagi menghitung “satu-dua-tiga” untuk memulai nyanyian.

Fungsi gerakan awal adalah :
1. Meningkatkan presisi/ketepatan waktu mulai penyanyi berbunyi.
2. Mengingatkan karakter (termasuk volume) pada awal lagu yang akan dibawakan
3. Menjelaskan tempo yang akan diambil.

Gerakan awal didahului dengan sikap siap. Gerakan awal ini janganlah dipakai untuk memberi tahu setiap kali suatu kelompok suara harus masuk. Penyanyi harus selalu dituntut untuk menghitung semua tanda istirahat, bukan menunggu tanda dari dirigen.

Cara melakukannya :

Pada dasarnya memberi satu ketukan sebelum ketukan masuk (untuk lagu yang dimulai pada ketukan), membuat sikap badan dan tangan yang antisipatif, serta pada saat masuk melakukan gerakan yang mantap, seperti “yak – bam”. Selalu arahkan pandangan mata ke bagian penyanyi yang akan mulai bernyanyi, jangan melihat pada teks. Tetap pandang mereka sampai proses “masuk” ini diselesaikan. Jangan berpaling karena penyanyi akan merasa kecewa / diabaikan. Gerakan awal diarahkan pada pengiring bila lagu diawali dengan intro. Disini organis harus melihat ke dirigen sehingga masuk pada saat dan tempo serta karakter yang dimaksudkan oleh dirigen.

GERAKAN BERHENTI


Gerakan ini penting karena biasanya penyanyi atau dirigen kehilangan konsentrasinya menjelang akhir lagu. Aba-aba harus selalu diberikan sampai lagu berakhir, bahkan hingga beberapa saat setelah lagu berhenti. Kontrol dirigen terhadap penyanyi harus tetap dijaga. Cara paling sederhana adalah menghentikan gerakan tangan pada ketukan terakhir, menahannya sesuai dengan yang dikehendaki (apakah itu beberapa ketukan atau fermata), lalu beri dua gerakan pendek, satu ke atas, satu ke bawah, kembali ke tempat semula : seperti “ yak – stop”. Pada saat “stop” ini semua suara harus berhenti, penyanyi mungkin masih harus mengucapkan konsunan penutupnya.

TANGAN KIRI

Tangan kiri berfungsi untuk menolong tangan kanan, bila tangan kanan tidak lagi bisa memberikan pengarahan yang diinginkan. Cobalah gunakan pedoman ini :
1. Pada dasarnya tangan kanan melakukan semuanya: tempo, volume, karakter, phrasing,
dan gerakan awal serta akhir.
2. Tangan kiri membantu yang hal-hal tidak dapat dilakukan sendiri oleh tangan kanan seperti membari gerakan awal, aksen, volume, tanda untuk menahan nada pada kelompok suara tertentu. Juga hal-hal lain seperti membalik teks, memberi karakter dengan mengepalkan tangan atau membuat gerakan yang gemulai.
3. Membantu menekankan apa yang sudah dilakukan oleh tangan kanan.
4. Tangan kiri sebaiknya jangan melakukan pola ketukan tangan kanan terlalu banyak, hanya pada saat awal atau bila tempo terasa terlalu berat atau cepat.

DINAMIKA, AKSEN, PHRASING, TEMPO, KARAKTER

Setelah gerakan dasar dikuasai, gerakan-gerakan yang lebih sulit perlu dipelajari untuk memberi aba-aba pada elemen musik yang lain.

DINAMIKA
Piano dan forte dapat ditunjukkan oleh ukuran gerakan tangan. Buatlah gerakan sekecil mungkin untuk pianissimo yang masih dapat dilihat oleh penyanyi dan kemudian buatlah gerakan lebar untuk fortissimo. Ingat-ingatlah ukuran gerakan untuk kedua ekstrim ini dan jangan melewatinya. Bila terjadi perubahan dinamika buatlah gerakan yang menunjukkan dinamika yang dikehendaki sebelum waktunya. Pakailah tangan kiri untuk mengatur cepat-lambatnya suatu crescendo/diminuendo.

AKSEN
Berilah pantulan yang tinggi pada satu ketukan sebelumnya, dan kemudian jangan memantul terlalu tinggi pada ketukan beraksen. Gunakan tangan kiri untuk membantu.

PHRASING
Phrasing adalah pengkalimatan dalam lagu. Biasanya suatu lagu terdiri atas kalimat panjang dan kecil yang dipisahkan dengan tanda ( ‘ ) meskipun lebih sering dirigen harus menganalisa sendiri. Biasanya di tempat ini penyanyi mengambil nafas, Untuk memberi aba-aba pada phrasing, gerakan tangan dihentikan pada akhir suatu frase dan bergerak lagi untuk memulai frase yang baru.

TEMPO
Perlu diperhatikan bahwa tempo cepat tidak efektif bila dilakukan dengan gerakan yang besar (meskipun forte) dan tempo lambat tidak terlihat bila dilakukan dengan gerakan yang kecil.

Gunakan pedoman berikut :
1. Untuk mempercepat atau menegaskan tempo bila penyanyi/organis melambatkan tempo lagu, gunakan gerakan kecil yang jelas.
2. Untuk memperlambat tempo atau menjaga tempo agar tidak lari, gunakan gerakan yang besar dan lebar.

KARAKTER
Sampai disini aba-aba yang diberikan itu untuk karakter lagu yang legato. Untuk gaya yang lain diperlukan tangan yang berbeda.
Marcato. Gunakan gerakan yang lebih energik, pukulan yang lebih keras dengan sudut-sudut balik yang lebih tajam.
Staccato. Pukulan cepat berbalik memantul dengan sudut yang tajam tanpa mengentikan gerakan. Gerakan lebih berupa garis, bukan lagi lengkungan.
Maestoso. Agung dan megah. Buat gerakan ke bawah yang berat dan sedikit lebih lambat.
Lambat, mengalir. Ini yang paling sulit. Gerakan harus tenang tanpa hentakan, tetapi ketukan tetap jelas. Diperlukan control otot dan syaraf. Semua gerakan harus lambat dan terus mengalir, namun gerakan memantul tetap ada dan jelas.

BEBERAPA TIPS
Selain teknik aba-aba, ada beberapa hal di luar teknis yang bisa membantu mempelajari suatu lagu baru, baik secara individu maupun dalam latihan.

CERMIN.
Seorang pemusik memerlukan latihan individual, tidak terkecuali seorang dirigen. Seorang pemain instrument atau penyanyi dapat mengecek bunyi yang dihasilkan dengan telinganya. Seorang dirigen yang berlatih sendiri mengecek penampilannya di depan cermin, karena tidak ada suara yang dikeluarkan. Cek apakah aba-aba yang diberikan jelas.

LATIHAN DENGAN TEMPO LAMBAT.
Seperti juga pemusik untuk menguasai bagian yang sulit dirigen perlu juga melatih dalam tempo lambat terlebih dahulu untuk menguasai detil musiknya.

BERI SEMUA KETUKAN.
Meskipun penyanyi tidak menyanyi, bila musik masih berlangsung, apakah itu instrument atau istirahat, tetaplah memberi semua ketukan sehingga penyanyi tahu dimana anda berada.

WAJAH.
Ekspresi wajah penting dalam kepemimpinan dan juga interpretasi musik. Jangan memimpin dengan muka seperti mayat, tanpa ekspresi. Hindari juga wajah yang terlalu tegang karena akan mempengaruhi ketegangan otot produksi suara dari penyanyi.

MENYANYI.
Jangan ikut menyanyi bila memimpin karena suara koor tidak akan terdengar karena tertutup suara sendiri. Meski demikian mulut boleh ikut mengucapkan teks (tanpa berbunyi) untuk membantu penyanyi masuk atau menjaga tempo. Hendaknya ini dibatas pada awal kalimat saja.

MENCATAT PADA TEKS.
Jangan menganggap ini kegiatan yang amatiran. Semua dirigen besar melakukannya. Beri tanda-tanda yang komunikatif pada tempat yang penting atau sering terjadi kesalahan, sehingga waktu memimpin lagu tersebut dapat memberikan aba-aba sesaat sebelum waktunya tiba.

MELIHAT KE PENYANYI
Selalu jaga kontak dengan penyanyi dengan menatap mereka terutama pada tempat-tempat yang sulit. Jangan korbankan kontak ini untuk melihat teks karena takut kehilangan. Penyanyi akan merasa ditinggalkan bila pada saat yang sulit dirigen menundukkan kepala dan melihat ke teks di bawahnya.

MELATIH PADUAN SUARA
Hidup sebuah paduan suara terletak pada latihan-latihannya. Pada saat itulah semuanya terjadi: penguasaan suatu lagu, pengertian antar personal, peningkatan teknik (vocal, aba-aba, main organ). Sebuah paduan suara tidak akan maju atau bertahan keberadaannya tanpa adanya latihan. Latihan rutin adalah latihan yang paling bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu paduan suara. Untuk itu setiap latihan perlu beberapa persiapan.

PERSIAPAN DIRIGEN

1. Lagu dan penguasaan lagu :
· not
· kata-kata
· phrasing
· tempo yang cocok
· kerangka harmoni
2. Menyediakan teks (lebih baik berikan tugas ini pada orang lain)
3. Menyiapkan tempat
4. Menyiapkan organis : nada dasar
5. Merencanakan agenda latihan (pemanasan, beberapa menit sebelum latihan dsb.)

PERSIAPAN ORGANIS

1. membuat dan melatih lagu-lagu sesuai dengan kunci yang disepakati
2. membuat intro
3. lagu-lagu yang dinyanyikan empat suara harus dicari/dibuat iringan yang sesuai

Kedua hal diatas, sebaiknya dilakukan di luar jam latihan, sehingga waktu latihan yang sangat terbatas bisa dimanfaatkan, apalagi di kota besar dimana waktu sangat berharga. Jangan sia-siakan orang banyak yang sudah berkumpul sementara anda sendiri melakukan tugas anda sendiri yang belum selesai.

Sebelum mulai latihan dirigen harus mempersiapkan koornya dahulu dengan latihan pemanasan (Vocalisi). Yang menjadi tujuan pemanasan adalah menyiapkan organ-organ produksi suara untuk menghasilkan suara yang diinginkan, selain itu juga membangun konsentrasi yang akan dipakai nanti dalam mempelajari lagu.

PEMANASAN UNTUK KOOR

Tujuan pemanasan adalah menghasilkan suara koor yang berkualitas yang mencakup tiga hal :
* Energi. Suara yang berenergi, yang “mengangkat”, bukan suara yang datar, lelah bahkan cenderung turun.
* Indah natural. Suara yang indah yang enak didengar, fleksibel, empuk meskipun forte atau bernada tinggi.
* Resonansi. Suara seakan-akan berasal dari kepala, bukan dada atau tenggorokan.

Apabila ini terwujud, maka suara penyanyi akan kurang lebih sama karena dihasilkan dengan cara yang sama. Inilah yang menjadi tujuan suatu paduan suara, yaitu dengan memadukan suara manusia yang bermacam-macam. Mekanisme produksi suara yang dipakai untuk berbicara harus diubah untuk bernyanyi. Pemanasan sebaiknya dilakukan dalam waktu yang cukup pendek (5 -10 menit) namun dengan keseriusan yang tinggi.

Penyanyi diharapkan mengetahui tujuan dari masing-masing langkahnya.

1. Relaksasi. Untuk mengendorkan otot-otot bernyanyi yang tegang. Putar kepala beberapa kali (kedua arah), putar kedua bahu, mengangkat tangan ke atas, latihan nafas dengan diafragma dengan tetap mengangkat dada.

2. Resonansi. Untuk menghasilkan suara yang bulat dan empuk. Menguap. Hmmmm (dari nada C turun satu oktav ke bawah), bersenandung dengan lembut 5-4-3-2-1 (lalu “mi-me-ma-mo-mu”), lalu naik setengah nada. Gunakan huruf “m” untuk membangkitkan rongga resonansi di kepala.

3. Energi. Nyanyikan 1-2-3-4-5-4-3-2-1 dengan (do,ma,mo atau ha), terus naik setengah nada. Juga 5555-5555-54321 dengan “ha”’ 5 nada terakhir legato.

4. Indah. Bernyanyi dengan legato. 1 – 54321 dengan vocal : ni – ah, ni – eh , di – o.

Bila keempat hal ini sudah diberikan, bila perlu dirigen dapat juga menambah latihan lain untuk meningkatkan paduan suaranya :

1. sensitivitas antar penyanyi dengan dirigen : latihan dinamika dari p – f – p

2. menyeragamkan huruf hidup : a – e – i – o – u dan variasinya : ni – e – a – e – i, u – wi – yu – wi – yu, i – yo – i – yo – i. Gunakan nada yang sama dilanjutkan setengah nada di atasnya.

3. Ketepatan nada : mainkan nada secara acak pada organ, mintalah pada koor untuk mengikutinya.

4. Fleksibilitas : 11234234534564567567i, dengan “ya” dan tempo yang cepat atau dengan 1231354321 (fanalafanalafanalafa)

AMBITUS (JANGKAUAN NADA)

Jangkauan nada dari masing-masing kelompok suara :

1. Sopran : c’ – a”

2. Alto : f – d”

3. Tenor : c – a’

4. Bas : F – d’

F-G-A-B-c-d-e-f-g-a-b-c’-d’-e’-f’-g’-a’-b’-c”-d”-e”-f”-g”-a”

TEKNIK MENGAJARKAN LAGU BARU

Tahap mengenali lagu, menyanyikan not
* Organis memainkan lagu tersebut, penyanyi mendengarkan, tidak boleh ikut bernyanyi. Ulangi sekali lagi bila perlu.
* Koor menyanyikan not bersama organ, jangan biarkan mereka bernyanyi dengan keras. Ini memiliki kuntungan ganda : penyanyi lebih mendengar dan juga energi bisa dihemat.
* Dengarkan koor jangan ikut menyanyi. Perhatikan apakah ada tempat dimana penyanyi salah atau merasa sulit (sumbang atau berhenti bernyanyi). Tandai tempat itu. Ulangi bagian itu sampai bisa, setelah itu frase sebelumnya, jangan selalu dari depan. Mintalah penyanyi menandai juga tempat tersebut.
* Dengar hasilnya, apakah masih ada tempat yang masih salah (nada, ritme atau phrasing) kembangkan telinga untuk mendeteksi hal ini dan mencari penyelesaiannya.
* Untuk lagu banyak suara, bila dirigen tidak dapat mendengar semua sekaligus, mintalah sopran dan alto bisa menyanyi dengan not, sementara tenor dan bas bersenandung. Organ tetap membantu sopran dan alto. Bereskan, baru dicoba tenor dan bas. Setiap koreksi sebaiknya dicatat.
* Rasakan apakah tangan dirigen ‘terpaksa’ melambat karena koor, karena ini bisa berarti bahwa koor belum bisa dan bagian yang melambat itu harus dilatih hingga lancar.
* Jangan merasa ‘malu’ untuk mengulang bagian tertentu dengan tempo yang lebih lambat. Bisa juga menahan pada ketukan tertentu untuk mendengar apakah paduan (harmoni) sudah benar.

Tahap belajar dengan kata-kata :
* Bila not sudah lancar anda sudah dapat mulai dengan kata-kata. Deteksi lokasi yang masih salah.
* Cobalah dengan membacanya tanpa dengan nada tapi dengan ritme serta memahami kalimat-kalimatnya. Beritahu pada koor bagian kata yang mana yang lebih penting dari yang lain. Beri penekanan pada bagian kata tersebut. Tempat ini biasanya adalah puncak suatu frase.
* Bernyanyilah dengan memahami kata-katanya, jangan bernyanyi empat suara selama masih berjuang dengan not dan kata-kata. Kasihan pada orang yang mendengarkan, dia tidak punya pilihan lain selain mendengarkan.
* Bila terdengar masih ada masalah dengan not, cobalah bagian tersebut dengan not lagi. Lalu dengan satu suku kata seperti “ma-ma-ma”. Baru coba dengan kata-katanya.

Tahap penyempurnaan
* Perhatikan nada-nada yang dinyanyikan tidak sesuai panjangnya (biasanya dilakukan di akhir suatu frase).
* Setiap kali dirigen meminta penyanyi untuk mengulang, sedapat mungkin katakan kekurangannya dan bagaimana seharusnya. Dirigen tidak perlu memberi contoh, bisa juga dengan mengatakan “sepertinya ditempat ini alto masih ragu-ragu pada nada ‘sa’ dan tenor terlalu terputus-putus”.
* Tekankan selalu phrasing dengan mencari kata-kata kunci/puncak setiap phrase.
* Buat akhir lagu nampak seperti akhir. Latih ritardando.

Beberapa catatan yang harus diperhatikan dirigen:
* Pujilah anggota koor bila mereka menunjukkan kemajuan atau perbaikan.
* Jangan anggap remeh lagu yang pernah dinyanyikan. Tetaplah bersikap kritis terhadap kesalahan-kesalahan yang umum terjadi dan berusahalah untuk memperbaikinya
* Banyaklah belajar dengan melihat cara melatih dan memimpin dari dirigen lain, ambil yang baik dan hindari yang menurut anda tidak baik, buang juga kebiasaan-kebiasaan buruk anda yang baru anda sadari setelah anda melihat hal itu terdapat pada dirigen lain.
* Lihatlah cara koor lain bertugas : organis, dirigen, dan koornya. Ambil yang baik, buang yang kurang baik. Kadang-kadang kita mudah melihat kesalahan kita dengan melihat kekurangan orang lain.
* Jangan selalu hanya gunakan kata : ‘keras’ atau ‘lembut’ kepada penyanyi. Pakailah juga kata : ‘sedih’, ‘agung’, ‘cerah’, ‘berapi-api’,’hidup’ atau istilah-istilah musik seperti ‘legato’,’staccato’ dll. (Source: https://gemaliturgi.blogspot.com)

Jasa Pengaspalan Jabodetabek Terdekat Harga dan Kualitas Terbaik

Rekomedasi Kontraktor Jasa Pengaspalan Jalan Hotmix Jabodetabek Terbaik, Harga Murah dan Bergaransi. Apakah anda sedang mencari kontraktor terbaik untuk pengaspalan jalan di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor lokasi terdekat sekitar Anda. 

Kontraktor jasa konstruksi jalan aspal hotmix, jasa cor beton ready mix maupun pasang paving block untuk Halaman Rumah, Halaman SPBU, Sekolah, aspal Hotel, Villa, aspal Area Parkir Perkantoran, aspal Area Parkir Rumah Sakit, aspal Area Parkir Ruko, aspal Area Parkir Pabrik Gudang, Area Parkir Mall, Jalan Raya, aspal Jalan Lingkungan, aspal Perumahan dan sebagainya untuk wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

Jasa Pengaspalan Jabodetabek Terbaik

Aspal Hotmix Jabodetabek. Dalam dunia konstruksi jalan diperlukan beberapa jenis peralatan untuk Tahapan proses pengaspalan jalan, baik aspal maupun beton ready mix. Lalu apa saja peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan konstruksi pengaspalan jalan?

Kontraktor Jasa Pengaspalan Jalan Hotmix Jabodetabek Terdekat

Melayani jasa aspal jalan hotmix di Jabodetabek meliputi: Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor lokasi terdekat  dan sekitarnya. Kami menerima pekerjaan Pengaspalan untuk area lokasi di antaranya

·         -Pengaspalan aspal hotimix Jalan lingkungan keloster perumahan

·         -Pengaspalan aspal hotmix Jalang desa

·         -Pengaspalan aspal hotmix Lapangan parkiran pabrik pegudangan industri,

·         -Pengaspalan aspal hotmix Lapangan parkiran perkantoran

·         -Pengaspalan aspal hotmix lapangan parkiran mool pusat pembelanjaan

·         -Pengaspalan aspal hotmix lapangan parkiran ruko

·         -Pengaspalan aspal hotmix Parkiran dalam gedung basmen

·         -Pengaspalan aspal hotmix halaman sekolah

·         -Pengaspalan aspal hotmix rumah

·         -Pengaspalan aspal hotmix tempat pengisian bahan bakar gas dan pom bensin

·         -Pengaspalan aspal hotmix perapihan bekas galian kabel PLN, kabel optik, pipa  PAM dan pipa GAS

Jenis Peralatan Konstruksi Pengaspalan Jalan Murah di Jabodetabek

Berikut ini jenis alat yang sering digunakan dalam pembuatan konstruksi jalan, baik alat berat maupun peralatan konvensional lainnya. Jenis Peralatan Konstruksi Pengaspalan Jalan yang sering digunakan dalam membuat jalan antara lain:

  1. Excavator

Pada proyek konstruksi jalan, Excavator digunakan untuk menggali tanah dalam pekerjaan cut and fill lahan proyek

  1. Dump Truck

Pada proyek konstruksi jalan, Dump truk digunakan untuk mengangkut material seperti agregat pondasi kelas A, aspal, pasir dan material timbunan.

  1. Water Tank Truck

Water tank truck digunakan untuk mengangkut air yang digunakan untuk pekerjaan pemadatan lapis pondasi agregat kelas A, setelah penghamparan material selesai kemudian di padatkan dan di siram air menggunakan water tank

    4. Vibratory Roller

Vibratory roller adalah alat pemadat yang menggabungkan antar tekanan dan getaran. Vibratory roller mempunyai efisiensi pemadatan yang baik.

  1. Motor Grader

Sebagai bagian dari alat berat, motor grader berfungsi sebagai alat perata atau penghampar yang biasanya digunakan untuk meratakan dan membentuk permukaan tanah. Selain itu, dimanfaatkan pula untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan campuran aspal.

  1. Pneumatic Tire Roller

Untuk pneumatic tire roller, alat terdiri atas roda-roda ban karet yang dipompa (pneumatic) maka area pekerjaan juga perlu dibebaskan dari benda-benda tajam yang dapat merusak roda. Susunan dari roda muka dan roda belakang selang-seling sehingga bagian yang tidak tergilas oleh roda bagian muka maka akan digilas oleh roda bagian belakangnya. Alat ini baik sekali digunakan pada penggilasan bahan yang bergranular, juga baik digunakan pada penggilasan lapisan hot mix sebagai “penggilas antara”.

  1. Tandem roller

Tandem roller adalah alat penggilas atau pemadat terdiri atas berporos 2 (two axle) dan berporos 3 (three axle tandem rollers). Penggunaan dari penggilas ini umumnya untuk mendapatkan permukaan yang agak halus, misalnya pada penggilasan aspal beton dan lain-lain. Tandem roller ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya, beratnya antara 8 – 14 ton, penambahan berat yang diakibatkan oleh pengisian zat cair (ballasting) berkisar antara 25% – 60% dari berat penggilas. Untuk mendapatkan penambahan kepadatan pada pekerjaan penggilasan biasanya digunakan three axle tandem roller.

  1. Asphalt finisher

Alat ini berfungsi untuk menghamparkan aspal olahan dari mesin pengolah aspal, serta meratakan lapisannya. Konstruksi Asphalt Finisher cukup besar sehingga membutuhkan trailer untuk mengangkut alat ini ke medan proyek. Asphalt Finisher memiliki roda yang berbentuk kelabang atau disebut dengan crawler track dengan  hopper  yang tidak beralas. Sedangkan di bawah  hopper tersebut terdapat pisau yang juga selebar hopper. Pada saat proses penghamparan, awalnya dimulai dengan memasukkan aspal ke hopper. Kemudian aspal akan langsung turun ke permukaan dan disisir oleh pisau. Untuk mendapatkan tingkat kerataan yang diinginkan akan diatur oleh pisau tersebut.

  1.  Alat-Alat konvensional

Alat-alat konvensional adalah peralatan sederhana yang digunakan untuk membantu pekerjaan yang dilakukan oleh para tukang. Alat-alat konvensional tersebut seperti sekop tangan, sapu lidi, garuk, traffic cone, kereta dorong dan lainnya.

  1. Termometer Iframerah

Termometer inframerah adalah alat untuk mendeteksi temperatur secara optik selama objek diamati, radiasi energi sinar inframerah diukur, dan disajikan sebagai suhu. Alat ini menawarkan metode pengukuran suhu yang cepat dan akurat dengan objek dari kejauhan dan tanpa disentuh – situasi ideal di mana objek bergerak cepat, jauh letaknya, sangat panas, berada di lingkungan yang bahaya, dan/atau adanya kebutuhan menghindari kontaminasi objek (seperti makanan, alat medis, obat-obatan, produk atau test, dll.)

  1.  Aspal Distributor

Aspal distributor adalah truk yang dilengkapi dengan tangki aspal, pompa, dan batang penyemprot. Pada proyek ini, aspal distributor di datangkan langsung dari kontraktor.

  1.  Alat Core Drill

Core Drill adalah alat yang digunakan untuk menentukan/mengambil sample perkerasan dilapangan sehingga bisa diketahui tebal perkerasannya serta untuk mengetahui karakteristik campuran perkerasan.

  1. Alat Sand cone

Alat Sand cone adalah alat yang digunakan untuk pemeriksaan kepadatan tanah di lapangan dengan menggunakan pasir Ottawa sebagai parameter kepadatan yang mempunyai sifat kering, bersih, keras, tidak memiliki bahan pengikat sehingga dapat mengalir bebas.

  1. Alat CBR

Alat CBR (California Bearing Ratio) adalah alat yang digunakan untuk menentukan tebal suatu bagian perkerasan. Alat CBR merupakan suatu perbandingan antara beban percobaan (test load) dengan beban standar (standart load) dan dinyatakan dalam presentase.

Itulah beberapa jenis alat yang digunakan untuk membuat jalan yang sering digunakan. Semoga dapat bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan kita.

Tahapan Pembuatan Jalan dan Pengaspalan

Dalam pembangunan infrastruktur jalan tentunya membuthkan beberapa tahapan dari awal sampi akhir untuk menyelesaikan jalan. Berikut ini kami akan menjelaskan tahapan Pembuatan jalan yang benar
1. Pekerjaan Pemetaan  (Pengukuraan badan Jalan)
Tahapan pekerjaan ini dilakukan agar badan jalan sesuai dengan ukuran yang diinginkan.

2. Pekerjaan Clearing & Grubbing  (Pembersihan badan Jalan dari Pohon serta sampah)
Sebelum badan Jalan di bentuk lahan perlu dibersihkan dahulu dari sampah dan pepohonan agar tidak jadi masalah di kemudian hari

3. Pekerjaan Stripping  (Pembentukan badan Jalan)

Pekerjaan ini juga dinamakan pekerjaan galian dan timbunan. Pekerjaan galian adalah pekerjaan pemotongan tanah dengan tujuan untuk memperoleh bentuk elevasi permukaan sesuai gambar yang  di rencanakan, untuk mengetahui elevasi jalan perlu menggunakan alat ukur Theodolit, lengkapnya pekerjaan stripping dilakukan agar bentuk badan jalan, tinggi dan belokannya sesuai  apa yang direncanakan.

4. Pekerjaan Sub Grade (Pemadatan tanah)

Setelah badan jalan terbentuk maka tanah perlu dipadatkan inilah yang dinamakan pekerjaan sub grade. Sub Grade adalah tanah dasar dibagian bawah lapisan perkerasan jalan lapisan ini bisa berupa tanah asli yang di padatkan jika tanah aslinya baik,atau tanah urugan yang di datangkan dari tempat lain lalu dipadatkan,atau tanah yang di stabilkan dengan semen atau kapur,yang terpenting adalah tanah harus bebas dari sampah dan rumput. Untuk pemadatannya menggunakan Alat Buldozer dan Vibrator Roller

Kontraktor Jasa pengaspalan

5. Pekerjaan Sub Base Course (Lapis Pondasi Bawah)
Setelah lapisan sub grade memenuhi standar kepadatan pekerjaan selanjutnya adalah penghamparan Material pondasi bawah berupa Batu Kali/Batu Limstone menggunakan alat transportasi Dump Truck kemudian diratakan dan di padatkan dengan menggunakan alat Tandem Roller.
Untuk ketebalan lapis pondasi Sub base course biasanya 30 cm.

Fungsi utama Lapisan sub base course :

-Bagian kontruksi jalan yang menyebarkan beeban roda ketanah dasar.
-Mengurangi tebal lapisan di atasnya yang lebih mahal.
-Lapis peresapan agar air tidak terkumpul di pondasi .

Proses penghamparan Sub base course.

Pertamamembuat patok-patok untuk mengukur ketebalan,kemudian mendatangkan material kelapangan lalu dibuat dulu kepalanya yaitu antara patok kanan dan patok kiri.Setelah ada dua kepala kemudian disebarkan material pada area  antara kepala satu dan kepala yang lain.begitu seterusnya sampai selesai.

Prinsip pemadatan dimulai dari pinggir dan area yang rendah ke ara yang lebih tinggi.untuk perataan menggunakan Motor Grader dan pemadatannya menggunakan Tandem Roller.jika pemadatan sudah terlihat cukup menurut pelaksana baru dapat dilanjutkan pekerjan berikutnya.

6. Pekerjaan Base Course (Pondasi Atas)
Penghamparan Material Pondasi Bawah berupa Sirdam sama menggunakan Dump Truck dan diratakan lagi dengan Tandem Roller,lapisan ini di buat untuk menyempurnakaan daya dukung beban juga sebagai bantalan terhadap lapis permukaan. Material terbaik untuk lapis pondasi atas adalah campuran 70% batu pecahan berwarna abu keputihan ukuran 1 sampai dengan 5 cm,dan 30%  lagi campuran abu batu atau pasir.

Proses cara untuk penghamparaan batu Base course sama dengan penghamparan batu sub Base course.
Setelah Base course terhampar dengan rata  barulah dilakukan pemadatan,jika pada saat pemadatan masih terlihat rendah atau tinggi harus di tambah atau dikurangi.

Setelah rata tahapan selanjutnya dengan pemadatan kembali dengan menggunakan alat tire Roller. Lahan dibersihkan dari debu  dengan alat Air Compressor sebelum dihampar lapisan atas (ATB =Asphalt Treated Base) atau ACB diperlukan Lapis resap pengikat antara Base Course dan ATB yaitu Prime coat,dan untuk membersihkan debu menggunakan .

Fungsi prime coat diantaranya:
➤ Memberikan daya ikat antara lapis pondasi agregat dengan campuran Aspal.
➤ Mencegah lepasnya  butiran lapis Agregat jika dilewati kendaraan sebelum dilapis aspal
➤ Mencegah lapis agregat  dari pengaruh cuaca.

7. Pekerjaan Hotmix Binder Coarse  atau Lapisan Atas ATB
Setelah di cor dengan Prime Coat kemudian dilakukan Pelapisan atas menggunakan material ashpalt jenis ATB (Asphalt Treated Base) atau AC-BC Dan pelapisannya menggunakan mesin finisher lalu di padatkan menggunakan mesin TR. Dan sebelum di hampar lapisan permukaan perlu di cor tack coat (lem perekat antara ATB dengan asphalt hotmix)dan pembersihan debu dengan Air compressor

8. Pekerjaan Surface Course (Lapisan Permukaan)
Pekerjaan selanjutnya setelah dicor tack coat adalah penghamparan lapisan permukaan menggunakan Asphalt hotmix penghamparannya sama menggunakan mesin finisher lalu dipadatkan mengunakan Tandem Roller

9. Pekerjaan Finishing
Untuk pekerjaan Finishing dilakukan pemadatan dan Perataan jalan dengan alat Peuneumatic Roller

10. Pekerjaan Marka Jalan
Setelah pekerjaan marka, jalan raya sudah jadi bagus dan berkualitas

Demikian tahap-tahapan yang diperlukan dalam proses pembuatan jalan,  semoga bermanfaat.

Kontraktor Jasa Pengaspalan Jalan Jabodetabek Terbaik

Bagi Anda yang sedang mencari kontraktor spesialis jasa pengaspalan jalan baik untuk jalan raya, jalan perkampungan, area parkir, dsb untuk wilayah di Pulau Jawa dan Bali, berikut ini rekomendasi Kontraktor Jasa Pengaspalan jalan hotmix Terbaik di Jabodetabek: Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor Jawa Barat dan sekitarnya.

Kontraktor jasa konstruksi jalan aspal hotmix, cor beton ready mix maupun paving block untuk Halaman Rumah, Halaman SPBU, Sekolah, Hotel, Villa, Area Parkir Perkantoran, Area Parkir Rumah Sakit, Area Parkir Ruko, Area Parkir Pabrik Gudang, Area Parkir Mall, Jalan Raya, Jalan Lingkungan, Perumahan dan sebagainya.

Keunggulan Kontraktor Jasa Pengaspalan Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor Terbaik

Kontraktor jasa konstruksi jalan Jabodetabek Terbaik, Terpercaya, Profesional, Harga Aspal Hotmix Per Meter 2, M3, perTon Bersahabat, Pengerjaan proyek lebih Cepat, Peralatan yang digunakan modern serta siap memberikan Garansi untuk setiap proyek pengaspalan jalan yang dikerjakan. 

Kontraktor spesialis Jasa pengaspalan jalan di Jabodetabek Terdekat, halaman rumah, lapangan, parkir jalan, lingkungan halaman pergudangan, halaman kantor, SPBU dan lain lain. Aspal Hotmik merupakan kontraktor jasa pengaspalan jalan yang melayani untuk seluruh wilayah Indonesia khususnya untuk sekitar

Kontraktor Aspal Jalan Hotmix Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, Bogor lokasi terdekat  Murah merupakan solusi terbaik, berpengalaman dengan  didukung oleh tenaga-tenaga ahli profesional serta peralatan yang modern dan lengkap. Silahkan hubungi kami untuk penawaran harga aspal terbaik, kami siap melayani Anda. 

Hubungi Kami: MJ Aspal Hotmix Indonesia
WA: 0852 8008 2550


INSPIRASI HIDUP

RESEP KULINER

KARTU UCAPAN

BUDAYA JAWI

TIPS

© Copyright 2011-2024 JURUGAN INFO TERBARU 2025 | All Right Reserved | Supported by: MENOREH MEDIA